Tuesday, May 12, 2009

Derita Yg Ingin Dimengerti

Hati ini bagai ditembusi
Jiwa ini bagai dilukai
Berjuta kesengsaraan selalu datang
Silih berganti untuk menemaniku

Ku meronta dalam tawa
Ku menangis dalam senyum
Sampai bila harus ku begini
Untuk mengidamkan kebahagiaan

Sampai bila aku bisa lepas dari derita
Air mata menjadi teman setiaku
Kedukaan menjadi sahabat dalam mimpi

Dimana akan aku temukan kebahagiaan
Dimana akan aku dapatkan keindahan
Yang ku dapat hanya sesak, kepiluan
jeritan dan penderitaan…

Sendiri

Aku meringkuk dalamnya gelap
Menangkap bayangmu yang datang sekejap
Mengejar suaramu yang saling menjauh
Menghirup wangi tubuhmu yang kian hilang
Dan aku terkapar menggigil sendirian
Merindukanmu dalam ruang yang pengap

Pergi! Pergi!

Bila saat itu kau ingin pergi, aku telah merelakanmu demi kebahagiaanmu,
Aku ingin memastikan langkahmu adalah hal yang tepat untuk kita

Apakah aku sanggup menghadapi siang malam, hujan badai tanpamu?

Kini jejakmu telah hilang, di telan badai saat kau lambaikan tanganmu
Apakah mimpiku tetap bererti, walau engkau telah menghilang di gelapnya malam?

Hilang sudah hidupku, dan aku tak pernah mengharapkan kau untuk kembali
Biarkan kedamaian menjadi selimutku, jangan kau kembali
Kerana aku takkan mengharapkanmu…

Sahabat

Dalam setiap waktu kita selalu berlarian bersama
Berlari dengan lincah untuk warnai hari dan mengukir segala kenangan
Sahabat… kaulah sinar cahaya disetiap sudut hati
Kau beri hiburmu saat ku resah
Kau beri senyummu saat ku gelisah
Kau selalu ada saat ku tak berdaya
Kaulah ciptaan Tuhan yang paling sempurna
Meskipun jarak telah memisahkan kita
Namun tidak untuk persahabatan ini
Persahabatan ini akan tetap terjalin dan tak akan pernah bisa terpisahkan…
Kerana hati kita… diri kita… nyawa kita…
Telah terikat pada satu jalinan…
Disini, aku selalu merindukan kalian…
Dimanapun kalian berada…
Dan engkaulah SAHABAT KU UNTUK SELAMANYA….

Membuatmu Mencintaiku

Tiada kutahu bagaimana, aku telah mencintamu,
Tiada kusedar bila, aku telah mengasihimu.

Tidak perlu kau tahu isi hati ini,
Kerana ia tak mengharuskanmu,
Untuk mencintaku kembali.

Aku telah pernah terpaku padamu,
Berlabuh ia tanpa disedariku.

Aku telah pernah menyentuh wajahmu,
Walau tak tersampai jejariku menyapa kulitmu.

Semua itu hanya aku yang tahu,
Menguncinya didalam benakku.

Aku fahami semuanya,
Tak berdayaku membuatmu mencintaku,
Tak kusalahkanmu,
Itukan rasaku bukan perasaanmu

Nyata cinta ini tidak tersurat bagimu,
Hanya siratnya,
Seorang aku..